Puisi Cinta |
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran
dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan bahasa yang terikat
oleh irama, rima dan kiasan serta penyusunan larik dan bait,diungkapkan dengan
pilihan kata yang cermat dan tepat. Ciri cirri puisi dapat dilihat dari bahasa
yang digunakan serta bentuknya yang berlarik
membentuk bait, letak tertata, dan tidak mementingkan ejaan.
A. Unsur Pada Puisi
1. Unsur Batin (makna Puisi)
a.
Tema / makna (sense)
Tema adalah gagasan pokok yang diungkapkan oleh penyair melalui puisinya.
Tema berfungsi sebagai dasar utama penyair dalam membuat puisi.
Tema puisi antara lain : Ketuhan,Kemanusian,Kepahlawanan,Cinta
Kasih,Pendidikan,Persahabatan,Penderitaan dan masih banyak lagi.
b. Perasaan
(feeling)
Pengungkapan rasa
erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair. Dalam mengungkap
tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah bergantung pada
wawasan,pengetahuan,pengalaman,dan kepribadian yang terbentuk oleh latar
belakang sosiologis dan psikologisnya.
c. Nada
dan Suasana
Nada puisi adalah
sikap penyair terhadap pembacanya. Nada puisi berhubungan dengan tema dan
rasa,misalnya nada menggurui,mendikte,bekerja sama,menasehati,menyindir dan
sebagainya. Suasana sadalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi
tersebut.
d. Amanat
/ tujuan (intention)
Amanat adalah pesan
yang hendak disampaikan dalam puisi. Amanat dapat ditemukan setelah mengetahui
tema,perasaan,nada,dan suasana puisi. Amanat atau tujuan adalah hal yang
mendorong penyair untuk menciptakan puisinya.
2.
Unsur
Fisik Puisi
a. Perwajahan
puisi (tipografi)
Yaitu bentuk puisi
seperti halaman yang tidak dipenuhi kata kata,tepi kanan – kiri,pengaturan
baris puisi tidak berbentuk paragraph, tetapi berbentuk bait. Hal tersebut
sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
b. Diksi
(pemilihan kata)
Pemilihan kata yang
dilakukan oleh penyair dalam puisinya untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek keindahan. Pemilihan kata dalam puisi erat kaitannya dengan
makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata
c. Pengimajinasian
Penggunaan kata
yang digambarkan atas bayangan kongkret apa yang kita hayati secara langsung
melalui penginderaan manusia. Imajinasi meliputi imajinasi suara (auditif),
imajinasi penglihatan (visual), dan imajinasi raba (taktil). Imajinasi akan
membawa pembaca seakan akan melihat,mendengar dan merakan apa yang dialami
penyair.
d. Kata
Kongkret
Yaitu kata yang
dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imajinasi pembaca.
Kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambing. Misalnya kata kongkret “LUKA”
melambangkan masa lalu yang buruk yang pernah dialami penyair.
e. Bahasa
Figuratif / Majas
Yaitu bahasa
berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulakan konotasi
tertentu sehingga puisi menjadi prismatic,artinya memancarkan banyak makna.
f.
Versifikasi rima dan ritme
Versifikasi yaitu
menyangkut rima,ritme. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi baik diawal,
tengah, dan akhir baris puisi. Ritme adalah tinggi rendah,panjang pendek, keras
lemahnya bunyi berpengaruh dalam pembacaan puisi.
B.
Jenis
Jenis Puisi
1.
Puisi
Lama yaitu puisi yang terikat pada baris,rima dan irama dan belum
mendapatkan pengaruh asing. Contoh puisi lama :
a. Mantera
Karya sastra lama
yang berisi puji pujian terhadap suatu yang gaib atau dianggap keramat.
b. Bidal
Jenis puisi lama
yang menggunakan bahasa kiasan untuk menggambarkan perasaan secara tidak
langsung.
c. Tamsil
Kata kata kiasan
yang bersajak,berirama, dalam bahasa banjar yang disusun sedimikaian rupa dalam
bentuk baris baris puisi.
d. Pantun
Pantun terdiri dari
4 baris,8 sammpai 10 kata,2 baris pertama disebut sampiran, 2 baris berikutnya
disebut isi,rimanya ab-ab.
e. Karmina
Pantun yang terdiri
atas dua baris, baris pertama merupan sampiran dan baris kedua merupakan
isinya.
f.
Talibun
Pantun yang jumlah
tiap tiap baitnya selalu berjumlah genap,yakni 6, 8, 10 dan seterusnya.
Pembagian baitnya sama dengan pantun,yaitu terdiri dari sampiran dan isi.
g. Seloka
Pantun berkait yang
tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait kata kata pada bait
sebelumnya akan terdapat pada bait yang berikutnya.
h. Gurindam
Bentuk puisi lama
yang terdiri dari 2 bait,tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima
yang sama,yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama umumnya berupa
sebab (hokum,pendirian) sedangkan baris kedua berupa jawaban atau dugaan.
i.
Syair
Puisi lama yang
terpengaruh kebudayaan Arab,cirri cirri syair :
1. Terdiri
atas 4 baris tiap bait
2. Setiap
bait member arti sebagai satu kesatuan
3. Tiap
baris terdiri dari 4 kata (8 – 16 ) suku kata
4. Bersajak
aa-aa
5. Berirama
2-2
6. Jumlah
suku kata tiap baris 8-12 kata
7. Isi
syair berupa nasihat,petuah,dongeng / cerita
j.
Masnawi
Puisi Arab berisi
puji pujian tingkah laku seseorang yang mulia.
k. Ruba’i
Puisi Arab yang
berisi tentang nasehat bersifat pemujaan
l.
Kit’ah
Puisi Arab yang
berisi nesehat yang bersifat mendidik
m. Gazal
Puisi melayu lama
yang berasal dari sastra Arab – Parsi
n. Nazam
Puisi lama yang
berasal dari puisi Arab,telah ada lebih dari 100 tahun yang lalu. Nazam seakan
akan menyerupai nasyid tetapi ia boleh didendangkan secara perseorangan atau
berkumpulan secara spontan. Kebanyakan lirik atau seni katanya berbentuk puisi
lama mengandung berbagai nasihat yang berkaitan dengan ilmu tauhid,fardhu
ain,sifat Rosul dan sebagainya. Cirri cirri nazam :
1. Terdiri
dari 2 baris dalm 1 bait
2. Setiap
baris terdiri dari 12 suku kata
3. Bersifat
keagamaan,seperti memuji kebesaran tuhan.
2.
Puisi
Baru
puisi yang
penyusunannya bebas,bentuknya simetris, mempunyai persajakan akhir,menggunakan
pola pantun dan syair. Ciri ciri puisi baru :
1. Bentuknya
rapi,simetris
2. Mempunyai
persajakan akhir (yang teratur)
3. Banyak
mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain
4. Sebagian
besar puisi empat seuntai
5. Tiap
barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
Jenis jenis puisi baru
a. Berdasarkan
isi
1. Balada
Sajak yang berisi
kisah atau kisah
2. Himne
Puisi pujian untuk
Tuhan, pahlawan, tanah air dan sebaginya
3. Ode
Sajak tentang puji
pujian kepada seseorang
4. Epigram
Puisi yang berisi
tuntunan atau ajaran hidup
5. Romansa
Sajak yang
berisikan cerita tentang cinta
6. Elegi
Syair yang
mengandung ratapan dan ungkapan duka cita
7. Satire
Sajak yang isinya
sindiran atau kritikan
b. Berdasarkan
jumlah baris
1. Distikon
Puisi yang tiap
baitnya terdiri 2 baris
2. Terzina
Puisi yang tiap
baitnya terdiri 3 baris
3. Quartrain
Sajak yang tiap
baitnya terdiri dari 4 baris
4. Quinted
Sajak yang tiap
baitnya terdiri dari 5 baris
5. Sektet
Sajak yang tiap
baitnya terdiri dari 6 baris
6. Septima
Sajak yang baitnya
terdiri dari 7 baris
7. Oktav
/ Stanza
Sajak yang tiap
baitnya terdiri dari 8 baris
8. Soneta
Sejak yang terdiri
4 bait,biasanya 2 bait pertama masing masing terdiri 4 baris dan 2 bait
terakhir masing masing terdiri 3 baris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar